) menjadi tantangan dan acaman bagi lingkungan dan kehidupan kita dewasa ini. Khusus menyangkut bidang pertanian, perubahan iklim bisa dilihat dari dua sisi yang berbeda.
Berikut adalah beberapa masalah dan solusi yang bisa dilakukan untuk penerapan pertanian organik di Indonesia.
Energi terbarukan tidak hanya menjadi sumber daya, tetapi juga pendorong utama inovasi teknologi. Perkembangan baterai yang lebih efisien, pengembangan teknologi penyimpanan energi, dan peningkatan efisiensi panel surya menandai langkah-langkah besar dalam mengejar masa depan yang lebih hijau.
Seiring tuntutan akan keberlanjutan dan perlunya mengurangi jejak karbon, energi terbarukan menjadi pilar utama menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan. Namun, tantangan implementasi tidak dapat diabaikan. Dari kendala teknologi hingga aspek ekonomi, perlu dicari solusi yang memadai.
Jadi, dengan memilih produk pertanian organik, kita tidak hanya menjaga kesehatan diri sendiri, tetapi juga ikut serta melestarikan lingkungan dan mendukung petani lokal.
Tidak bisa dipungkiri, kehadiran tokoh masyarakat sangat penting untuk membawa perubahan peradaban yang bermartabat, berkeadilan, damai dan sejahtera. Tidak jarang kehadiran tokoh berhasil mendorong terjadinya revolusi yang bermuara pada perbaikan kualitas kehidupan.
Di stage nasional kita juga memiliki beberapa tokoh yang berhasil membawa perubahan lebih baik dan apa yang mereka lakukan masih terus diingat. Bahkan ketika mereka sudah wafat, nilai-nilai perjuangan mereka menjadi panutan dalam berbangsa dan bernegara. Siapa yang tidak kenal Hoegeng Iman Santoso, Kapolri pertama RI yang sangat menginspirasi.
Dari sekian siswa di kelas itu hanya Ong yang menetapkan pilihan memilih Indonesia. Cerita tentang Ong yang didengar Achdian dari sahabatnya yang sedang menyusun biografi Ong ini seolah mengulang kembali pertanyaan Ong tentang arti Indonesia dan kaitannya dengan kemerdekaan bagi sebuah bangsa (hal. sixty informasi lebih lanjut four-sixty five). Dari paragraf terakhir itulah, membaca dan berdialog dengan Ong dan pemikirannya dimulai.
Bagian terakhir tulisan Achdian, yaitu “1965”, seharusnya tidak diletakkan sebagai bab “penutup”. Bagian ini justru merupakan awal dari “perkenalan” kita untuk membaca pemikiran Ong dan berdialog dengannya untuk memahami ke-Indonesia-an dalam dirinya. Kuncinya terletak pada paragraf terakhir buku ini, yakni cerita tentang Ong muda saat duduk di bangku sekolah menengah Belanda (HBS), Surabaya, dan dihadapkan pada sebuah dilema: memilih Belanda ataukah Indonesia.
Takdir Lembu sangat aneh. Ia lahir dari seorang pelacur yang kawin dengan buruh cangkul rel kereta api di Jawa.
Para petani diajarkan bagaimana menanam tanpa pestisida kimia dan bagaimana menjaga keseimbangan ekosistem sekitar mereka. Mereka juga diberikan wawasan mengenai penggunaan bahan alami seperti kompos dan bio-pestisida untuk meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan.
Pandangan berbeda yang ditawarkan Ong dalam melihat sejarah memang menjadi salah satu babakan dari pergulatan intelektualnya. Seolah tak peduli kritik terhadap pandangan sejarahnya itu, namun di sisi lain dia justru membuka wawasan sekaligus wacana tentang cara melihat dan menulis sejarah.
Makanan yang dihasilkan dari pertanian organik cenderung memiliki kandungan pestisida yang lebih rendah, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi. Banyak penelitian juga menunjukkan bahwa makanan organik dapat memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi, seperti antioksidan dan vitamin.
Dengan sumber daya alam yang semakin terbatas, penggunaan energi terbarukan menjadi solusi inovatif yang menjanjikan. Mari kita telaah bersama beberapa opsi yang sedang naik daun.